"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang salih, dan berkata Sesungguhnya aku termasuk orang- orang yang menyerah diri?" (Q.S. Al- Fushilat :33)

Jadi PEMENTOR??kenapa takut??

Pembinaan sangat diperlukan. Dalam sejarah telah dicatat bahwa sederet tokoh- tokoh besar Islam telah lahir dalam pembinaan. Diantaranya adalah Khalid bin Walid, Abu Ubaidah bin al-Jarrah, Amr bin al- Ash, Muhammad bin al-Qasim sang pembebas benua India, Muhammad bin Maslamah sang pembebas Asia Tengah, Salahuddin al- Ayyubi sang pembebas Palestina, dan lain sebagainya.

Di kalangan ilmuwan kita kenal sosok seperti Ibnu ayyim al- Jauziyah, Imam Bukhari, Imam Ahmad, Imam Muslim, Imam Abu Hanifah, Imama Syafii, juga sederetan tokoh di era baru seperti Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, dll. Mereka adalah contoh output kemahadasyatan pembinaan sebagai basis kekuatan dzikir, fikir, dan amal.

Membina sama dengan dakwah untuk Islam. Namun ada salah satu hal yang memberatkan kita dalam membina bisa jadi perasaan - perasaan negatif berasal dari diri kita sendiri. Misalnya, merasa tidak pantas, merasa belum baik, wawasan keIslaman sedikit, tidak sabar dan perasaan - perasaan yang melemahkan kita. Ketauhilah, di dunia ini tidak ada gading yang tak retak. Tidak ada manusia yang memiliki akhlak sempurna. Bersegeralah melakukannya jika itu ada kebaikan. Mumpung Allah masih memberi kesempatan dan waktu bagi kita. Dengan bersegera melakukan kebaikan, insyaAllah Allah Azza wa Jalla pun akan menuntun kita untuk jadi baik.

Syekh Musthofa Masyhur pernah berkata bahwa kalau kita sedang berdakwah, telinga kita adalah yang paling dekat dengan mulut kita dibandingkan telinga orang lain. Ketika kita sedang menyampaikan kebaikan kepada orang lain, kita pasti menjadi orang yang mendengar paling dahulu apa yang kita katakan. hal itulah yang akan membuat diri kita paling tidak akan merasa malu jika kita baru saja mengatakan sesuatu, lalu kita langgar.

Dengan menjadi pembina /pementor kita akan merasa keIslaman kita belum bagus dan terus berusaha memperbaharui diri serta bersemangat menambah keimanan kita seperti Ibnu Taimiyyah "Demi Allah, sejak aku memasuki akil baligh hingga saat ini aku tidak yakin bahwa aku bisa menjalankan Islam dengan baik. Karena itu, aku berusaha terus memperbaiki keIslaman ku"
Subhanallah!! Ibnu Taimiyyah telah memberi semangat kepada kita untuk senantiasa beramar makruf nahi munkar dengan membina.
Akhirnya, disadari atau tidak dengan berdakwah atau jadi pementor tanpa sadar kita memaksa diri kita menjadi baik secara perlahan- lahan tapi pasti. Allahuakhbar!!!

Jadi PEMENTOR??bersyukurlah!!

Saat jadi pementor jangan merasa minder kemudian mundur. Jangan katakan tidak bisa, tidak pinter, belum bagus keIslamannya, de-el-el.
Mengapa? Karena kalau kita sudah mengklaim diri kita dengan citra negatif maka kita akan kalah sebelum bertanding. Artinya, kita belum bisa menghargai diri kita sendiri (bagaimana orang mau menghargai diri kita??)
Kadang ketika kita begitu mudah dipengaruhi orang lain atau dipengaruhi komentar buruk yang datang dari pikiran kita, ketika kita mau melakukan kebaikan, terkadang membuat kita justru urung melakukan kebaikan itu sendiri.
Para pakar pengembangan diri mengatakan "berpikirlah positif atau positive thinking maka kita pasti akan meraih kesuksesan". Apalagi jadi murabbi atau pementor. Siapa takut?!!
Memang jalan dakwah bukan jalan yang betabur bunga tapi jalan dakwah adalah jalan mulia. Karena akan ada banyak keuntungan berada di jalan ini.

sumber : Mentoring Fun afra press