:: Tidak ada kemenangan kecuali dengan kekuatan. Tidak ada kekuatan kecuali dengan persatuan. Tidak ada persatuan kecuali dengan keutamaan. Tidak ada keutamaan kecuali dengan Islam. Islam tidak bisa hidup kecuali dengan dakwah. Dakwah tak akan bisa berjalan kecuali dengan jihad. Dan jihad tidak akan bisa berjalan kecuali dengan landasan keimanan.(Umar Bin Khattab) :: http://mentoringfkipums.blogspot.com/

Kamis, 24 Februari 2011

Wahai Ummat Islam Bersatulah!

Melihat atau membaca berita pada akhir-akhir ini seperti ada yang sedang “bermain” dan berusaha mengadu domba ummat Islam Indonesia, bahkan di dunia, dengan berbagai cara, cara yang paling terlihat adalah menjadikan FPI (Forum Pembela Islam)sasaran “tembak” atau”kambing hitam” terlepas dari cara-cara FPI yang terkadang anarkis, yang juga sering kali dibantah oleh anggotanya sendiri, kalau gitu jangan-jangan ada orang yang”menyusup” masuk ke dalam FPI, kemudian membuat kelakuan seolah-olah FPI, sehingga cap FPI yang anarkis melekat.
Kalau memang benar adanya, hati-hatilah dalam berjuang, karena bisa saja orang seperti Abdulllah bin Ubay menyusup ke mana-mana, termasuk kedalam organisasi atau ormas-ormas Islam. Dalam sejarah Islam -nah lagi-lagi saya bicara tentang sejarah- ada rajanya munafik yang selalu merongrong nabi dari dalam! Mengaku beriman, tapi berkali-kali nabi “ditikam” dari dalam. Umar bin Khottob berkali-kali menyarankan pada nabi agar “menghabisi” Abdulllah bin Ubay ini, namun bijaknya nabi bersabda:” Kalau Abdullah bin Ubay dihabisi, nanti orang bilang, lihat nabi telah menghabisi saudaranya sesama muslim!”
Nah para munafik sejenis Abdullah bin Ubay bergentayangan di Indonesia, bisa saja mereka memakai “baju”ormas Islam, tapi di dalamnya berusaha sedang menghantam Islam dari dalam! Agar ummat dicitrakan buruk, anarkis, tak tahu diri, radikal, teroris dan lain sebagainya. Sehingga nama Islam menjadi hancur di mata dunia! Nah memang itu sasarannya, Ummat Islam di mana-man sedang diadu domba, termasuk di Indonesia. Diadu dengan sesama ormas Islam, diadu dengan pemerintah, diadu dengan oraganisasi lainya dan lain sebagainya.
Saya bukan membela FPI, saya bukan anggota dan bukan simpatisan FPI, saya hanya ingin kedamaian dan ketentraman terbentuk di negara tercinta Indonesia. Hanya saja saya cinta Indonesia, negara yang besar ini kalau dibentangkan di Amerika Serikat, akan menutup negara tersebut dari ujung barat ke ujung timurnya! Kalau negara kita dibentangkan di Eropa seluruh Eropa akan tertutup oleh negara kita!
Kita negara besar dan kalau mau dibandingkan dengan negara Singapur, Singapur “tak ada apa-apanya” secara fisik Singapur bila dimasukan ke pulau Kalimantan akan “lenyap ditelan” hutan belantara Kalimantan! Singapur kecil sekali, makanya lebih mudah mengurusnya, tak sebanding dengan Indonesia yang begitu luas, tidak banggakah anda menjadi orang Indonesia yang begini luas?
Nah kalau negara kita yang begini luas mau dipecah belah, paling mudah! Karena negara kita terdiri dari ribuan pulau, dengan suku, bangsa, bahasa, agama, keyakinan yang berbeda satu sama lain! Awas, jangan sampai kita kembali seperti usaha Belanda memecah bangsa Indonesia, ingat sejarah bung!
Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Ingat “jasmerahnya” Bung Karno! Ketika Belanda berhasil memecah belah bangsa Indonesia, pernah negara Republik Indonesia itu menjadi bagian dari RIS, Republik Indonesia Serikat! Ada negara Jawa Timur, negara Pasundan, negara Sumatera , negara RI dan lain sebagainya. Dengan presidenya adalah “boneka-boneka” Belanda!
Adu domba telah menghancurkan Irak, adu domba telah menghancurkan Palestina, adu domba telah menghancurkan Afganistan! Ingat, itu adalah negara-negara yang penduduknya tunduk dan sujud kepada Allah SWT, tapi berhasil dipecah belah sedemikian rupa oleh “tangan-tangan kotor” yang haus kekuasaan dan minyak atau SDA lainnya.

Sabtu, 19 Februari 2011

Bahaya Zina

 "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji (fahisyah) dan suatu jalan yang buruk." (Al-Isra': 32).

Melihat bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh praktek zina merupakan bahaya yang tergolong besar, dan praktek tersebut juga bertentangan dengan aturan universal yang diberlakukan untuk menjaga kejelasan nasab keturunan, menjaga kesucian dan kehormatan diri, juga mewaspadai hal-hal yang menimbulkan permusuhan serta perasaan benci di antara manusia disebabkan pengrusakan terhadap kehormatan isteri, putri, saudara perempuan dan ibu mereka. Dan ini jelas akan merusak tatanan kehidupan. Melihat hal itu semua, pantaslah bahaya praktek zina itu -bobotnya- setingkat di bawah praktek pembunuhan. Oleh karena itu, Allah I  menggandeng keduanya di dalam Al-Qur'an dan juga Rasulullah  dalam keterangan hadits beliau.
 Al-Imam Ahmad berkata: "Aku tidak mengetahui sebuah dosa -setelah dosa membunuh jiwa- yang lebih besar dari dosa zina." Dan Allah menegaskan pengharamannya dalam firmanNya:  "Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali  dengan (alasan) yang  benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu, dalam keadaan terhina kecuali orang-orang yang bertaubat ..." (Al-Furqan: 68-70).

Sabtu, 05 Februari 2011

Indahnya Karunia Allah di Dalam Menikah

Islam adalah agama sempurna. Kesempurnaannya sebagai sebuah sistem hidup dan sistem hukum meliputi segala perkara yang dihadapi oleh umat manusia. Firman Allah Swt:

وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ

“Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu..” (TQS. An-Nahl [16]: 89)

Islam merupakan agama fitrah. Artinya Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia. Di dalam Islam, kita tentunya mengenal fitrah kita sebagai makhluk hidup, yakni adanya potensi hidup berupa kebutuhan hidup/jasmani atau hajataul ‘udhuwiyah dan adanya naluri-naluri yang tak bisa di hilangkan, yakni pertamaadanya naluri untuk mensucikan sesuatu / Gharizah Taddayun, kedua Naluri untuk melestarikan jenis/Gharizah Nau’ dan yang ketiga adalah adanya Naluri untuk mempertahankan diri/Gharizah Baqa’.

Kesemua potensi-potensi hidup dia tas tidaklah bisa di hilangkan , namun hanya bisa dialihkan. Naluri beragama misalnya, tidak bisa dihilangkan, namun hanya bisa dialihkan, dari yang dasarnya adalah mengagungkan adanya sang pencipta namun mereka alihkan dengan mengagungkan system ideology komunisme mereka.

Pun juga dengan naluri-naluri yang lain. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang naluri untuk melestarikan keturunan atau yang biasa disebut dengan Gharizah Nau’.